Sunday, November 23, 2008

Hati Kawula

Aku terbang bersama mimpi-mimpiku
Aku luruh menjadi asap
Membumbung tinggi bersama angan-anganku
Terbang tinggi selayak satria Pringgadani
Di atas samudera biru nusantara

Oh,
Alangkah sempurnanya mimpi-mimpi itu
Begitu hebatnya angan-angan itu
Tiada cacat tiada cela
Serupa melati mawar berbingkai permata
Serupa jamrud di tengah dunia

Kujelajah negeri Anta Berantah
Tuk mencari tambatan mimpi-mimpiku
Tambatan serupa angan-anganku
Pengobat seuntai air mata rinduku

Kubertamu pada istana-istana yang megah membahana
Kutemui raja-raja bermahkota permata ludira
Singgasananya mengambang di atas tirta samsara para kawula
Busananya berlapis sutera ungu memukau
Para dayang cantik berhias bulu-bulu putih keperakan menyilaukan mata
Para menteri duduk menunduk berjajar

Wahai Raja, hamba datang!
Kupersembahkan berpeti-peti petisi
Titipan para kawula yang ber-Puputan Margarana
Titipan para kawula yang berteriak-teriak karena derita

Wahai Raja, hamba datang!
Hanya untuk sekedar mengingatkan
Barangkali engkau telah lama tertindih hati nurani
Oleh bujuk rayu manis para Sengkuni!

Sesungguhnya tak banyak yang mereka harapkan
Hanya sedikit waktu dari sehari penuh
Hanya sekejap dari waktu matamu terjaga
Hanya setitik dari rasa empatimu
Hanya setetes dari rasa peduli yang tersimpan dalam kuali hatimu.

2 comments:

  1. Ingat bung! Pegang duit banyak itu enak! Masalah nanti dipenjara atau masuk neraka, itu masalah nanti, yang penting sekarang hidup enak. Biarin aja orang miskin diluar sana, toh urusan mereka!

    ReplyDelete
  2. Wah wah, ini sebuah ironi atau paradoks ya??,he he he. Yang enak ya pegang uang banyak,tapi jujur dan banyak amalnya, he he he.Lets GoBlog!!!

    ReplyDelete

Silahkan kasih komentar di sini